Mengenal Tentang Synthetic Fragrance dan Keunggulannya Dibanding Natural Fragrance
Natural fragrance merupakan jenis wewangian yang bahan dasarnya diambil dari alam, seperti halnya tumbuhan, bunga, atau bahkan juga hewan. Namun sayangnya, tidak semua komponen yang ada di alam dapat selalu diekstrak menjadi wewangian, salah satunya adalah bunga lily. Lantas, bagaimana dengan banyak produk yang sering mengklaim memiliki aroma lily pada label mereka? Tentu jawabannya adalah dengan menggunakan pewangi sintetis.
Apa Itu Synthetic Fragrance?
Tidak seperti natural fragrance, synthetic fragrance adalah jenis wewangian yang dikembangkan di laboratorium. Alih-alih menggunakan bahan dasar yang diambil dari tumbuhan atau hewan, wewangian sintetis dibuat tanpa merusak lingkungan.
Berawal dari abad ke-19, ketika pertama kali industri kimia organik muncul dan mulai berkembang, seorang ahli kimia bernama Luigi Chiozza mensintetis aroma alami kayu manis pada tahun 1856. Sejak penemuan pertama ini, penemuan-penemuan aroma sintetis terus bermunculan, mulai dari aroma almond, tembakau, vanili, dan lain sebagainya. Tanpa seluruh penemuan tersebut, banyak aroma yang mungkin tidak akan pernah Anda temui seperti aroma musky, lily, atau freesia.
Hal ini dikarenakan sangat sulit untuk memperoleh wewangian yang terbuat dari 100% bahan alami. Karenanya, synthetic fragrance menciptakan kembali berbagai aroma yang bahan baku alaminya tidak tersedia atau tidak dapat diesktrak menjadi minyak esensial. Bahkan faktanya, hampir sebanyak 70% kandungan pada sebagian besar parfum yang dijual di pasaran saat ini merupakan bahan sintetis.
Apa Sajakah Kelebihan Synthetic Fragrance?
Wewangian sintetis menawarkan banyak kelebihan dibandingkan wewangian alami. Berikut beberapa di antaranya.
- Mampu memproduksi aroma yang tidak bisa diekstrak secara alami.
- Mampu menciptakan jenis aroma fana yang tidak bisa diambil dari komponen apa pun, misalnya seperti aroma laut.
- Melindungi spesies yang dilindungi atau hewan yang terancam punah seperti rusa kesturi.
- Membuat formulasi yang lebih aman karena mengandung lebih sedikit bahan pemicu alergi.
- Memiliki umur simpan sampai dengan lima tahun lamanya, berbeda dengan natural fragrance yang hanya mampu bertahan hingga satu atau dua tahun saja.
- Memiliki aroma yang lebih kaya, intens, dan tahan lama dibanding natural fragrance.
- Mampu menghadirkan replika aroma yang mirip dengan aroma aslinya tanpa perlu merusak lingkungan.
Mengapa Sythetic Fragrance Lebih Baik Untuk Lingkungan?
Tidak semua hal yang berbau alami selalu lebih indah dan lebih aman. Faktanya, pembuatan natural fragrance telah menyebabkan banyak kegundulan hutan di seluruh dunia. Dan mengekstrak aroma dari hewan pun tidak jauh lebih baik karena membutuhkan proses yang panjang dan menyakitkan. Banyak tanaman seperti rosewood, sandalwood, dan frankincense yang rusak akibat pemanenan berlebihan. Belum lagi pembunuhan ilegal hewan-hewan liar seperti paus dan rusa hanya demi memproduksi aroma yang diciptakan untuk membuat parfum.
Karena itu, keberadaan synthetic fragrance merupakan solusi yang baik untuk membantu mengurangi beban lingkungan, dengan memungkinkan proses repopulasi kehutanan dan perlindungan hewan yang sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan natural fragrance.
Tentu akan jauh lebih baik jika seluruh populasi tanaman, bunga, pohon, atau hewan tidak dirusak demi dijadikan wewangian yang digunakan untuk bahan dasar pembuatan berbagai produk. Karena itu, sebagai supplier dan perusahaan manufaktur fragrance oil, Chemarome dengan bangga menyatakan bahwa kami hanya menggunakan komposisi wewangian sintetis terbaik yang aman dan dibuat tanpa merusak lingkungan. Kami dapat mendukung semua kebutuhan Anda dalam mendapatkan bibit minyak wangi berkualitas untuk berbagai jenis aplikasi, mulai dari pembuatan parfum, home care, personal care, hingga wewangian untuk kebutuhan industri.
Jika ada pertanyaan atau ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai produk kami, Anda dapat menghubungi kami melalui kontak customer service yang tersedia di website resmi Chemarome.